Portal Puskesmas Kota Depok

UPTD Puskesmas Depok Jaya
Puskesmas
  • Puskesmas Depok Jaya
2022-03-07 15:36:58

ASI Eksklusif Banyak Manfaatnya, Apa Benar?

Warga, bagaimana kabarnya hari ini? Pesan sponsor nih, jangan lupa untuk tetap jaga protokol kesehatannya yaa. By the way, selain protokol kesehatan, ada juga yang gak kalah penting nih, yaitu asi eksklusif.

 

Air susu ibu adalah..

makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Ayah-Bunda, penting nih jangan sampai terlewat, ASI pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi lho, karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.

 

Kalau ASI Eksklusif itu apa?

ASI Eksklusif adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain. Kalau misal udah dikasih pisang, air tajin kira-kira ASI Eksklusif gak ya? Tentu tidak ya, ayah-bunda!

 

ASI ini punya banyak manfaat lho, apa saja manfaatnya untu bayi Ayah-Bunda?

  1. Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan.
  2. Mengandung zat kekebalan.
  3. Melindungi bayi dari alergi.
  4. Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.
  5. Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan di mana saja.
  6. Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.
  7. Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
  8. Bayi tidak sering sakit.

 

Gak Cuma buat bayi, ASI juga bermanfaat untuk ibu dan keluarganya lho..

  1. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.
  2. Mengurangi pendarahan setelah persalinan.
  3. Mempercepat pemulihan kesehatan ibu.
  4. Menunda kehamilan berikutnya.
  5. Mengurangi risiko terkena kanker payudara.
  6. Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat bayi membutuhkan.
  7. Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula dan perlengkapannya.
  8. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula, misalnya merebus air dan pencucian peralatan.

 

Nah, kira-kira kapan dan bagaimana ya ASI diberikan?

  1. Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan mendapat dukungan dari keluarga.
  2. Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan menghentikan pendarahan.
  3. Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi, dan berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian.
  4. Susui bayi 8 kali atau lebih siang dan malam agar produksi susu ibu tetap banyak.
  5. Semakin sering bayi mengisap (dengan pelekatan yang baik) maka semakin banyak produksi

 

Ketika menyusui, posisi juga harus diperhatikan. Ada 4 posisi menyusui yang baik nih..

1.   Tubuh bayi harus lurus

2.   Bayi menghadap ke payudara

3.   Bayi harus dekat ke ibu

4.   Ibu menopang seluruh tubuh bayi, bukan hanya menopang leher dan pundaknya.

 

Selain posisi, perlu juga Bunda mengetahui tanda pelekatan yang baik..

1.   Mulut terbuka lebar

2.   Dagu menyentuh payudara ibu

3.   Areola terlihat lebih banyak di atas puting susu bukan di bawahnya

4.   Bibir bawah terbuka.


Kalau Bunda bekerja pasti bingung ya takut gak bisa mengasihi dengan ASI Eksklusif ke bayinya? Ini beberapa tips yang bisa Bunda terapkan..

  • Tips Pemberian ASI Eksklusif untuk Ibu Pekerja dengan Mengatur Waktu Utama

Bunda dapat mengatur waktu pemberian ASI bagi sang buah hati, misalnya pada pagi hari sebelum berangkat kerja, pada malam hari setelah pulang kerja, dan pada hari-hari libur. Hal ini juga dapat membantu produksi ASI tetap lancar. Saat di kantor, Bunda tetap dapat mengatur waktu tertentu untuk memerah ASI dan menyimpan ASI sesuai dengan teknik penyimpanan yang tepat. Paling senang, kalau di tempat kerjanya ada Pojok ASI ya Bunda. Pastikan Bunda tetap beristirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga kuantitas dan kualitas ASI.


  • Tips Pemberian ASI Eksklusif untuk Ibu Pekerja dengan Memakai Pompa Khusus

ASI dapat diperah dengan menggunakan tangan atau menggunakan alat pompa khusus baik yang manual maupun elektrik. Alat memompa ASI disarankan bagi Bunda yang kesulitan memerah ASI dengan menggunakan tangan. Nah, penting nih Bunda mengetahui cara memompa ASI dengan benar sehingga tidak mempengaruhi kuantitas produksi ASI perah. Selain itu, upayakan Bunda memerah ASI di tempat yang tenang dan nyaman. Bunda juga dapat menyusun jadwal rutin memompa ASI di sela aktivitas kantor. Dengan demikian, Bunda pekerja dapat tetap memberikan ASI kepada sang buah hati dan menyediakan cadangan ASI perah selama bekerja di kantor.

 

ASI Eksklusif gak cuma urusan bunda-bunda lho, tapi ayah juga harus berperan ya..

  • Peran Ayah Saat Pemberian ASI Eksklusif dengan Memberi Dukungan / Semangat

Pertama, ayah berperan memberi dukungan dan semangat agar Bunda dapat memberikan ASI eksklusif dengan maksimal. Dukungan ayah juga diperlukan agar Bunda merasa tenang dan bahagia menjalani perannya sebagai Bunda sekaligus mencegah munculnya gejala baby blues syndromepasca persalinan. Ayah bisa memberikan dukungan dengan berbagai cara, misalnya mendampingi Bunda saat memberikan ASI eksklusif, memberikan kecupan, menyampaikan kalimat cinta, dan mengucapkan terima kasih kepada Bunda yang telah memberikan ASI eksklusif dan merawat si buah hati di rumah.


  • Peran Ayah Saat Pemberian ASI Eksklusif dengan Menerima Permintaan Istri

Kedua, ayah dapat berperan dalam menerima permintaan atau menyediakan kebutuhan Bunda selama memberikan ASI eksklusif. Misalnya, ayah dapat memberikan pijatan lembut pada bagian bahu atau kaki Bunda yang terasa pegal setelah seharian menggendong si kecil. Ayah pun dapat bergantian dengan Bunda untuk menggendong buah hati. Hal tersebut juga merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang ayah kepada Bunda.

 

Lagi pandemi Covid-19, gimana ya kalau Bunda positif Covid-19 dan lagi menyusui? Apa yang harus dilakukan ya, Bunda?

  1. Selalu pakai masker saat menyusui dan merawat bayi/baduta
  2. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi/baduta
  3. Bersihkan dan disinfeksi permukaan dan benda yang sering disentuh ibu dan bayi/baduta
  4. Menyusui dengan aman, IMD dan menyusui eksklusif membantu tumbuh kembang bayi/baduta secara optimal
  5. Lakukan IMD, kontak kulit dengan kulit saat ibu dan bayi dalam keadaan stabil
  6. Rawat gabung bersama bayi pasca melahirkan

Tapi kalau gak kuat banget nih menyusui karena gak tahan dengan gejalanya, Bunda bisa memberikan ASI Perah (ASIP) pada bayi, berikut panduannya ya, Bunda..

  1. Pastikan kebersihan diri dan lingkungan saat memerah ASI
  2. Gunakan cangkir bermulut lebar untuk memberikan ASIP pada bayi
  3. Gunakan wadah dengan tutup untuk menyimpan ASI perah

ASI Perah juga harus dalam kondisi prima karena akan mempengaruhi kesehatan bayi/ baduta, So, Bunda perlu mengetahui cara penyimpanan ASI Perah yang baik dan benar. Bagaimana caranya? Berikut panduannya..

  1. ASI bertahan selama 3-4 hari pada lemari pendingin bawah dengan suhu 4°C - 5°C
  2. Pada freezer dengan suhu (-18°C s.d - 20°C), ASI bertahan selama 4 bulan
  3. ASI bertahan selama 24 jam dengan Ice Pack pada suhu 15°C
  4. Pada suhu kamar/ ruangan, ASI bertahan selama 3-4 jam.

 

Dan yang paling penting nih..

Tetap berikan dukungan terhadap ibu yang sedang positif Covid-19 untuk tetap dapat optimal menyusui bayinya, sehingga ibu tetap sehat dan nutrisi serta tumbuh kembang anak tetap terjaga. Peran ayah dan keluarga sangat penting disini agar Bunda tidak double stress dan bisa menyusui dengan lancar.. (Mira/Amani)


Sumber :

https://promkes.kemkes.go.id/?p=1631

https://promkes.kemkes.go.id/simak-panduan-memberikan-asi-dari-ibu-positif-covid-19

https://promkes.kemkes.go.id/?p=8926

https://promkes.kemkes.go.id/?p=8943

Pedoman Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2019

 

Download File