Warga, bagaimana kabarnya hari ini? Pesan sponsor nih, jangan lupa untuk tetap jaga protokol kesehatannya yaa. By the way, selain protokol kesehatan, ada juga yang gak kalah penting nih, yaitu asi eksklusif.
Air susu ibu adalah..
makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Ayah-Bunda, penting nih jangan sampai terlewat, ASI pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi lho, karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.
Kalau ASI Eksklusif itu apa?
ASI Eksklusif adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain. Kalau misal udah dikasih pisang, air tajin kira-kira ASI Eksklusif gak ya? Tentu tidak ya, ayah-bunda!
ASI ini punya banyak manfaat lho, apa saja manfaatnya untu bayi Ayah-Bunda?
Gak Cuma buat bayi, ASI juga bermanfaat untuk ibu dan keluarganya lho..
Nah, kira-kira kapan dan bagaimana ya ASI diberikan?
Ketika menyusui, posisi juga harus diperhatikan. Ada 4 posisi menyusui yang baik nih..
1. Tubuh bayi harus lurus
2. Bayi menghadap ke payudara
3. Bayi harus dekat ke ibu
4. Ibu menopang seluruh tubuh bayi, bukan hanya menopang leher dan pundaknya.
Selain posisi, perlu juga Bunda mengetahui tanda pelekatan yang baik..
1. Mulut terbuka lebar
2. Dagu menyentuh payudara ibu
3. Areola terlihat lebih banyak di atas puting susu bukan di bawahnya
4. Bibir bawah terbuka.
Kalau Bunda bekerja pasti bingung ya takut gak bisa mengasihi dengan ASI Eksklusif ke bayinya? Ini beberapa tips yang bisa Bunda terapkan..
Bunda dapat mengatur waktu pemberian ASI bagi sang buah hati, misalnya pada pagi hari sebelum berangkat kerja, pada malam hari setelah pulang kerja, dan pada hari-hari libur. Hal ini juga dapat membantu produksi ASI tetap lancar. Saat di kantor, Bunda tetap dapat mengatur waktu tertentu untuk memerah ASI dan menyimpan ASI sesuai dengan teknik penyimpanan yang tepat. Paling senang, kalau di tempat kerjanya ada Pojok ASI ya Bunda. Pastikan Bunda tetap beristirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga kuantitas dan kualitas ASI.
ASI dapat diperah dengan menggunakan tangan atau menggunakan alat pompa khusus baik yang manual maupun elektrik. Alat memompa ASI disarankan bagi Bunda yang kesulitan memerah ASI dengan menggunakan tangan. Nah, penting nih Bunda mengetahui cara memompa ASI dengan benar sehingga tidak mempengaruhi kuantitas produksi ASI perah. Selain itu, upayakan Bunda memerah ASI di tempat yang tenang dan nyaman. Bunda juga dapat menyusun jadwal rutin memompa ASI di sela aktivitas kantor. Dengan demikian, Bunda pekerja dapat tetap memberikan ASI kepada sang buah hati dan menyediakan cadangan ASI perah selama bekerja di kantor.
ASI Eksklusif gak cuma urusan bunda-bunda lho, tapi ayah juga harus berperan ya..
Pertama, ayah berperan memberi dukungan dan semangat agar Bunda dapat memberikan ASI eksklusif dengan maksimal. Dukungan ayah juga diperlukan agar Bunda merasa tenang dan bahagia menjalani perannya sebagai Bunda sekaligus mencegah munculnya gejala “baby blues syndrome” pasca persalinan. Ayah bisa memberikan dukungan dengan berbagai cara, misalnya mendampingi Bunda saat memberikan ASI eksklusif, memberikan kecupan, menyampaikan kalimat cinta, dan mengucapkan terima kasih kepada Bunda yang telah memberikan ASI eksklusif dan merawat si buah hati di rumah.
Kedua, ayah dapat berperan dalam menerima permintaan atau menyediakan kebutuhan Bunda selama memberikan ASI eksklusif. Misalnya, ayah dapat memberikan pijatan lembut pada bagian bahu atau kaki Bunda yang terasa pegal setelah seharian menggendong si kecil. Ayah pun dapat bergantian dengan Bunda untuk menggendong buah hati. Hal tersebut juga merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang ayah kepada Bunda.
Lagi pandemi Covid-19, gimana ya kalau Bunda positif Covid-19 dan lagi menyusui? Apa yang harus dilakukan ya, Bunda?
Tapi kalau gak kuat banget nih menyusui karena gak tahan dengan gejalanya, Bunda bisa memberikan ASI Perah (ASIP) pada bayi, berikut panduannya ya, Bunda..
ASI Perah juga harus dalam kondisi prima karena akan mempengaruhi kesehatan bayi/ baduta, So, Bunda perlu mengetahui cara penyimpanan ASI Perah yang baik dan benar. Bagaimana caranya? Berikut panduannya..
Dan yang paling penting nih..
Tetap berikan dukungan terhadap ibu yang sedang positif Covid-19 untuk tetap dapat optimal menyusui bayinya, sehingga ibu tetap sehat dan nutrisi serta tumbuh kembang anak tetap terjaga. Peran ayah dan keluarga sangat penting disini agar Bunda tidak double stress dan bisa menyusui dengan lancar.. (Mira/Amani)
Sumber :
https://promkes.kemkes.go.id/?p=1631
https://promkes.kemkes.go.id/simak-panduan-memberikan-asi-dari-ibu-positif-covid-19
https://promkes.kemkes.go.id/?p=8926
https://promkes.kemkes.go.id/?p=8943
Pedoman Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2019
Download File