Kanker juga bisa terjadi pada anak?
Penyakit kanker biasanya ditemui pada usia dewasa. Berdasarkan data
Riskesdas 2018, terjadi peningkatan angka kasus kanker di Indonesia. Di tahun
2013, terdapat 1,4 per 1000 penduduk terkena penyakit kanker dan meningkat
menjadi 1,79 per 1000 pada tahun 2018. Lalu, apa jenis kanker paling
banyak yang ditemui? kanker payudara dan kanker leher rahim adalah dua
jenis kanker terbanyak di Indonesia. Jika lebih sering ditemui pada orang
dewasa, apakah anak-anak juga berisiko terkena penyakit kanker?
Menurut data Riskesdas 2018, di Indonesia terdapat 4100 anak dengan
penyakit kanker tiap tahunnya dan leukimia atau kanker darah adalah jenis
kanker yang paling sering dijumpai pada anak-anak. Fakta ini menunjukkan bahwa
penyakit kanker tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi anak-anak juga
berisiko terkena penyakit kanker.
Kira-kira, apa ya penyebab kanker pada anak?
Penyebab kanker pada anak tidak diketahui, namun zat kimia, genetik (faktor
keturunan), radiasi dan virus bisa menjadi faktor risikonya, lho. Karenanya,
peran orangtua sangat penting, terutama dalam mengawasi tumbuh kembang anak.
Seringkali orang tua tidak menyadari tanda-tanda bahaya anak menderita kanker
hingga tiba-tiba anak terlambat diketahui menderita kanker. Apa saja
gejala kanker pada anak yang harus diwaspadai sejak dini?
- Pucat, memar/perdarahan dan nyeri tulang.
- Adanya benjolan yang tidak nyeri dan tanpa demam atau tanda infeksi
lainnya.
- Penurunan berat badan dan demam tanpa sebab yang jelas.
- Batuk yang menetap atau sesak napas dan berkeringan di malam
hari.
- Perubahan yang terjadi pada mata, misal terlihatnya manik putih,
juling, hilangnya penglihatan dan memar atau bengkak di sekitar
mata.
- Perut membuncit.
- Sakit kepala yang menetap dan muntah (biasanya terjadi di pagi hari
atau memburuk dari hari ke hari).
- Nyeri pada tangan, kaki atau tulang dan bengkak tanpa riwayat trauma
atau infeksi.
Bagaimana cara mencegah kanker pada anak?
Seperti halnya pada orang dewasa, kanker pada anak juga dapat dicegah dengan
langkah CERDIK. Apa saja?
- C : Cek kesehatan secara berkala. Orang tua dapat membawa anak untuk cek kesehatan dan dapat pula
memanfaatkan fasilitas posyandu bagi anak usia 0 bulan-5 tahun untuk
memantau tumbuh kembang anak.
- E : Enyahkan asap rokok. Sering
terjadi permasalahan yang berkaitan dengan asap rokok bukan karena perokok
aktif apalagi jika masih anak-anak. Biasanya terjadi karena anak-anak
menjadi korban perokok pasif. Orang tua harus lebih mengawasi lingkungan
sekitar anak agar aman dari asap rokok, terutama jika orang tua justru
yang perokok aktif. Sayangi anak dengan tidak merokok didepannya, untuk
masa depannya.
- R : Rajin aktivitas fisik. Olahraga
adalah sebuah kebiasaan baik yang membuat tubuh sehat dan terhindar dari
berbagai macam penyakit, salah satunya kanker. Orang tua dapat melibatkan
anak dengan kebiasaan baik yang satu ini, sesuaikan dengan umur anak
tentunya.
- D : Diet sehat dan seimbang. Orang tua
dapat memperhatikan makanan dan minuman yang masuk ke tubuh anak.
Perhatikan kebersihan dan zat gizi yang terkandung di dalamnya.
- I : Istirahat yang cukup.
Anak-anak dapat diajarkan sejak dini untuk istirahat yang cukup. Tidak
begadang untuk hal yang tidak perlu, seperti bermain game online atau
menonton. Tentunya dapat digantikan di waktu yang tepat dan disampaikan
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak.
- K : Kelola stress. Orang tua perlu
membangun suasana dan lingkungan yang nyaman untuk anak bertumbuh dan
berkembang agar stress dan masalah pada kesehatan mental dapat dicegah.
(Amani)
Sumber :
Direktorat P2PTM Kemenkes RI dan phiradio net
Download File